Apa Kata Al-Qur'an Mengenai Kitab Suci Sebelumnya? Dan Apa Faktanya?

Taurat

Kata Taurat berasal dari bahasa Arab untuk Torah (bahasa Ibrani), biasanya dimengerti sebagai hukum Musa (Hazrat Musa). Al-Qur'an memberikan pernyataan yang cukup banyak mengenai Taurat dibandingkan dengan Alkitab (Bible):

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. Dan kami telah menetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. (Surah-Al Maa-idah 5:44, 45a)

Dari kutipan ini dapat dilihat bahwa Al-Qur'an sangatlah menghargai Taurat (sebagai petunjuk dan terang), dan yang telah diwahyukan dari Allah. Lihat betapa kutipan tersebut telah diambil dari Taurat yang berasal dari Keluaran 21:23-25.

"...mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau harus memberikan nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak." (Keluaran 21:23-25)

Akan tetapi didalam Al-Qur'an terkadang terdapat kata Taurat yang tak hanya merujuk pada Hazrat Musa, tapi keseluruhan Alkitab Ibrani, terutama untuk ayat-ayat yang menyebutkan Taurat dan Injil secara bersamaan.

Dia menurunkan Al-Kitab kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil (Surah-Ali 'Imran 3:3)

Hai Ahli Kitab mengapa kamu bantah membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak berpikir? (Surah-Ali 'Imran 3:65)

Perhatikan bahwa kata "Al-Kitab" dalam ayat (3:3) diatas merujuk pada ketiga Umat, yaitu Yahudi, Kristen dan Muslim. Dengan kitab mereka berturut-turut adalah Taurat, Injil dan Al-Qur'an. Tetapi ayat kedua (3:65) hanya menyebutkan dua umat tetapi tersangkut pula kepada Muslim. Pemahaman istilah “Taurat” yang secara kacau mencampur adukkan ke-3 umat ini berasal dari Hadits Nabi:

Abu Harairah berkata : Sewaktu Rasullullah hendak tidur, biasanya ia berdoa: Ya, Allah yang mempunyai Surga, Bumi dan segenap isinya, Allah yang menumbuhkan benih dari biji-bijian, Allah yang menurunkan Taurat, Injil dan Al-Qur'an, aku berlindung kepada Mu dari semua yang jahat yang Engkau kuasai (Sunan Abu Dawud, vol 3 page 1403)

Dimanakah Zabur sehingga tidak tersebut lagi? Tentu saja, Rasullullah mengetahui bahwa kitab Zabur juga telah diturunkan, tapi kemungkinan besar beliau berpikir bahwa Zabur termasuk dalam Taurat yang nama-nama adalah Kitab Suci orang Yahudi. Tradisi lainnya yang jelas mengutib dari Taurat tentang nubuatan terhadap sosok Nabi:

Ka'b, berkata dengan mengutib Taurat, kami menemukan tulisan: Muhammad Utusan Allah, hambaku yang terpilih, ia tidak keras ataupun kasar, atau berteriak secara keras di jalan-jalan, dan tak juga membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi penuh maaf dan pengampunan. Tempat kelahirannya adalah Mekah, rumahnya adalah di Taiba, kerajaannya di Siria, dan rakyatnya akan taat memuji dan menyembah Allah dalam kemakmurannya, yang memuji Allah di tempat yang terang, yang mengabarkan kebesaran-Nya di setiap tempat yang berkembang, yang melihat matahari, dan berdoa setiap waktunya tiba, yang akan mengalungkan kain sembahyang, yang melakukan wudhu terhadap kesalahannya, yang memanggil nama Allah dengan tidak malu, yang bertarung seperti halnya tak ada yang bersembahyang, yang merendahkan suara mereka di waktu malam seperti suara ebah." (Miskhat Al-Masabih, Vol 2 hal. 1237)

Kata-kata yang diberi huruf tebal merupakan bagian yang menarik karena bersesuaian dengan Yesaya 42 :1-4 :

Lihat inilah hamba-Ku yang Ku-pegang, orang pilihan-Ku yang kepadanya aku berkenan. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar, dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Sisa dari kutipan Hadis diklaim berasal dari Taurat pula. Tradisi ini mengacu pada kitab Yesaya yang dianggapnya merupakan bagian dari kitab Taurat, hal mana membuktikan bahwa kitab Taurat oleh Muhammad sesekali dipahami sebagai keseluruhan kitab umat Yahudi yang tak lain merupakan Injil Perjanjian Lama. [Ini tentu kesalahan fatal!].

 

Zabur

Kata Zabur berasal dari bahasa Arab yang dapat disamakan dengan Zimra dalam bahasa Ibrani, dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai psalm dalam Mazmur 81:2 dan 98:5. Kata ini diartikan sebagai lagu ataupun musik, sama seperti dalam Keluaran 15:2,"Tuhan adalah kekuatanku dan pujianku." Kata ini juga dapat disetarakan kata Zamir (lagu) dan mizmor (mazmur/psalm) yang merupakan turunan dari kata "Zamar" yang berarti "menyanyi, menyanyikan lagu pujian dan membuat lagu." (Thelogical Wordbook of the Old Testament).

Dalam Al-Qur'an, kitab Zabur disebut hanya sebanyak tiga kali:

"...Dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (Surah-An Nisaa' 4:163)

"Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud." (Surah-Al Israa' 17:55)

"Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh." (Surah-Al Anbiyaa' 21:105)

Dari ayat terakhir sangatlah menarik karena merupakan kutipan daripada Mazmur 37:29,"Orang-orang benar akan mewarisi bumi selama-lamanya." Banyak ahli-ahli Islam berpikir bahwa ayat ini juga merujuk pada Injil Keluaran 32:13,"... Itu merupakan bagian mereka selama-lamanya."

Pendeta, CG Pfander berkata secara lebih jauh lagi bahwa referensi Al-Qur'an yang merujuk pada kitab Mazmur, pada dasarnya lebih merujuk pada bagian ketiga dari Kitab-kitab Ibrani yang dikenal juga sebagai bagian Ketubim: "Hal ini dimulai pada Mazmur, juga menjadi gaya penulisan dalam Injil (Lukas 24:44) dan Al-Qur'an." (The Balance of Truth hal. 51).

[NOTE. Perhatikan bahwa ada semacam urutan kronologi yang Allah TULIS SENDIRI dalam Kitab-kitabNya: “telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh”. Padahal Lauh Mahfuzh adalah tempat dimana Allah menempatkan semua Firmannya (yang qadim dari kekal kekekal)  tanpa ada batasan waktu apapun! Ini kembali  menambah kekacauan Islamik tentang KITABNYA].

 

Injil

Injil merupakan kata dari bahasa Arab yang setara dengan kata Yunani "euaggelion,"evangel atau "gospel" dalam bahasa Inggris. Kata ini muncul 12 kali dalam Al-Qur'an

"Kemudian Kami iringkan dibelakang mereka rasul-rasul Kami dan Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka kami berikan kepada orang-orang yang beriman diantara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang yang fasik." (Surah-Al Hadiid 57:27)

 

Referensi diatas sangatlah menarik untuk beberapa alasan berikut ini.

Pertama, menyatakan bahwa Hazata Isa adalah Injil yang diberikan Allah, yang diyakini saudara-saudara Muslim benar-benar dikatakan dan ditulis oleh Nabi Isa sendiri. [Tapi kapan, dimana, dan bagaimana ditulisnya? Muhammad tak berani menyentuhnya].

Kedua, Allah telah menjadikan dan memerintahkan umat Kristen untuk penuh belas kasihan dan pengampunan. Hal ini menjadi topik utama dari semua Surah dalam Al-Qur'an dan menjadi rumusan untuk ucapan berkat dan semua pekerjaan yang baik "Bismiilah hir Rahman nir Rohim" Atas nama Allah yang penyayang, yang penuh anugrah dan pengampunan." Kelihatannya dikatakan bahwa untuk menjadi seorang Kristen dituntut untuk mempunyai karakter Allah! Hal ini merupakan kesaksian yang diberikan Al-Qur'an kepada para pengikut Hazrat Isa!

Ketiga, ayat ini merupakan salah satu ayat dari 12 ayat lainnya yang secara spesifik menyebutkan tentang Injil dalam Al-Qur'an, dan tidak menyebutkan tentang Taurat (hukum). Injil selalu disebutkan secara berpasangan dengan Taurat (lihat ayat 3:3, 48, 65; 9:111; 5:49, 50, 69, 71, 113):

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya..." (Surah-Al-Fat-h 48:29)

Ayat di atas menunjukkan bahwa para Sahabat Nabi akan mendapat kekuatan dan belas kasihan. Kuat dan keras melawan para musuh Allah. Dikatakan bahwa cara doa mereka yang penuh kerendahan hati sesuai dengan Taurat (bandingkan dengan Bilangan 16:22 "Musa dan Harun sujud menyembah). Dan dikatakan bahwa kekuatan dan kemenangan umat Muslim seperti yang dinubuatkan dalam Injil yang berasal dari perumpamaan Nabi Isa:

Seumpama orang yang menabur benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas, dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh dengan isinya ke dalam bulir itu.-memang biji ini yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. (Markus 4:26-28, 31b-32)

Kelompok Muslim mulai tumbuh kecil tetapi kemudian berkembang dengan pesat menjadi suatu kekuatan dunia. Tapi bagaimanapun juga, hal utama yang harus dilihat adalah hal ini merupakan salah satu referensi dari 10 yang ada dalam Al-Qur'an yang memuat Taurat dan Injil bersama, dengan menyatukan keseluruhan kitab Yahudi dan Kristen maka diringkas menjadi "Hukum dan Injil." Satu contoh lagi:

"(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada disisi mereka..." (Surah-Al A'raaf 7:157)

Merupakan suatu ayat yang menarik, yang menyatakan bahwa kedatangan Rasullullah yang ummi seolah telah dinubuatkan oleh Kitab umat Yahudi (Taurat) dan umat Kristen (Injil). [ Faktanya tak ada dijumpai di Kitab-kitab sebelumnya. Apalagi dikaitkan dengan “tanda” UMMI (buta huruf) yang memang bukan tanda ilahiah samasekali sebab tanda tsb praktis dipunyai oleh setiap keluarga Yahudi dan Nasrani manapun dimasa itu]. Dari Taurat umat Muslim merujuk pada Ulangan 18:15, yang mengindikasikan sebagai Hazrat Muhammad:

Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan, Allahmu; dialah yang harus kamu dengar (Ulangan 18:15)

Hal ini menjelaskan bahwa hanya Hazrat Muhammad-lah yang dapat memenuhi nubuatan tersebut sesuai dengan kata, "diantara saudaramu" yang dapat diplintir dan diartikan, "dari antara saudara-saudaramu juga hai orang Yahudi, misalnya Kaum Ismail." Mereka melihat bahwa Nabi bukanlah orang Yahudi. Sebegitu jauh dianggap bahwa Hazrat Muhammad seolah telah dinubuatkan atau diramalkan dari Injil, ini sangatlah menolong jika kita melihat dari apa yang dikatakan Al-Qur'an:

"Dan ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad". Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata" (Surah-Ash Shaff 61:6)

Lihat, ayat ini sama sekali tidak menyebutkan kata Injil, tapi seolah telah memberikan ide bahwa kabar akan datangnya Hazrat Muhammad berasal dari Injil. Ayat ini juga mendukung akan "Hukum (Taurat) dan Injil" yang biasanya selalu dijejer berpasangan di dalam Al-Qur'an.

Para ahli Muslim melihat versi ayat-ayat dalam Kitab Injil Yohanes untuk mendukung pernyataan Al-Qur'an"

"Ahmad" atau "Muhammad" yang berarti dimuliakan, diterjemahkan dalam bahasa Yunani dengan kata Periclytos. Kata ini digunakan dalam Injil Yohanes (Yahya) 14:16,15:26, kata "Penghibur"(bahasa Inggris=Comforter) merupakan kata yang setara dengan kata Yunani untuk Paracletos yang berarti penasehat.

Akan tetapi para ahli kami dan para Doktor dalam keilmuannya menganggap bahwa telah terjadi penyimpangan Islamik dalam penerjemahan Periclytos yang menjadi Paracletos, bahkan dalam terjemahan yang asli sampai dikatakan bahwa Nabi Isa (Yesus) telah menubuatkan akan Nabi Muhammad dengan menyebutkan namanya. Bahkan jika kita membaca, kata ini akan mengacu pada Nabi kita yang berarti " Penghibur untuk semua makhluk" (21:107) dan :"kemurahan bagi yang percaya"(9:28) (Ali Ibid., halaman 1540, catatan kaki)

Nabi Muhammad sering membicarakan tentang orang Kristen dalam Al-Qur'an, seperti:

"Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik." (Surah-Al Maa idah 5:47)

Pemimpin Kristen Michael Ali Nazir dlm salah satu penelitiannya mengomentari hal ini:

"Fokus utama bukanlah pemikiran Muhammad tentang Injil, tetapi apa yang menjadi fakta yang ada pada jamannya. Dalam ayat di atas dikatakan bahwa umat Kristen pada jamannya melihat Injil sebagai panduan. Sekarang jika orang Kristen pada masa itu hanya menanggapi Injil sebagai slogan dan mereka harus tetap melihat Injil mereka, apa yang mereka cari? Jawabannya adalah sangat jelas: Mereka melihat ke dalam Perjanjian Baru (yang juga kita kenal)..." (Nazer-Ali, Islam: A Christian Perspective, hal. 14)

 

Taurat, Zabur dan Injil

Aneh, bahwa tidak ditemukan sama sekali di dalam Al-Qur'an ketiga kitab ini disebutkan secara bersamaan. Ketiga kitab ini tak disebutkan dalam surat yang sama. Untuk menemukan ketiganya bersama anda harus mencarinya di Hadits:

Abu Huraira menceritakan bahwa ketika Rasulullah ditanya oleh Ubay bin Ka'b bagaimana Rasullullah dapat melaksanakan doa dan Umm Al-Quran (Surat pertama Al-Quran), Rasulullah menjawab," Kepada Ialah yang memegang jiwaku, yang telah menurunkan Taurat, Injil, Zabur atau Al-Quran, dan ada tujuh ayat yang telah diulang dari Al-Quran yang telah diturunkan melaluiku." (Mishkat Al-Masabih, halaman 454)

Dari Hadis Nabi kita dapat melihat bahwa secara tradisi Umat Muslim mengenal akan empat kitab suci. Al-Qur'an hanya menyebutkan keempat kitab ini saja yang diturunkan dan tak ada kitab lainnya yang spesifik [tapi Al-Qur'an menyebutkan beberapa Kitab umum lainnya seperti “Kitab Ibrahim” (QS.87:19) dan “Kitab Maryam” (Book Maryam, lihat kata2 asli Arab QS.19:16) yang mana kedua Kitab ini tidak pernah exist bagi dunia!]. Demikian juga beberapa nama nabi yang tidak pernah ditulis dalam Kitab Musa (Pentateukh), Mazmur/Zabur dan Injil.

Nabi-Nabi lainnya

Nabi-nabi dalam Alkitab yang tidak disebutkan dalam ketiga kitab tersebut dan disebutkan dalam Al-Qur'an adalah Ayub (4:163), Elia (6:86), Elisa (6:87), Sulaiman (Solomo) (2:102), Yunus (4:163), Yehezkiel (tapi kemungkinan besar adalah Yesaya) (21:85) dan Ezra (9:30). Sebagai tambahan ada juga karakter dalam Alkitab yang bukan Nabi yang juga disebutkan yaitu Goliat (2:51), Korah (26:76), Raja Saul (Jaloud) (2:247) dan Ratu Sheba (27:22). Semua ayat lainnya hanya merujuk pada Taurat, Zabur dan Injil, dan semua ayat lainnya yang dipercaya diturunkan melalui Hazrat Musa, Daud dan Isa. Pada kenyataannya, ada pendapat bahwa semua isi Alkitab hanya mengacu ke ketiga kitab ini. Pendapat ini semakin kuat jika kita membaca ayat seperti ini:

"Katakan (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya" (Surah-Al Baqarah 2:136)

Ayat di atas membuka kemungkinan ke kitab-kitab dalam Alkitab yang tak termasuk dalam Taurat dan Injil. Lebih jauh lagi bagaimana hubungan Zabur dengan Al-Qur'an? Ada ayat-ayat yang mendukungnya juga yaitu:

"Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak mereka bersedih hati." (Surah-Al Maa idah 5:69)

Katakanlah: "Hai, Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". (Surah-Al Maa idah 5:68)

Beberapa ahli Muslim mengacukan ayat ini kepada Al-Qur'an, sekalipun tak ada kata “Al-Quran” disitu. Ini ditentang oleh pendapat lain yang melihat hal ini kurang relevan dan dogmatis. Kemungkinan besar Zabur dan kitab-kitab nabi lainlah yang termasuk dalam ayat ini. Ayat-ayat yang lain yang membicarakan hal ini secara luas adalah 5 :113 dan 3:48. Pada dasarnya kedua ayat ini membicarakan topik yang sama yaitu, bagaimana Allah mengajarkan tentang Hazrat Isa. Surah 3:48:

Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. (Surah-Ali 'Imran 3:48)

Taurat dan Injil yang dimaksud adalah jelas, tapi apa yang dimaksud dengan "Al kitab" disini ? Maulana Abdul Madjid Daryabadi melihatnya secara umum dengan mengatakan bahwa hal ini merujuk pada" semua kitab yang diwahyukan." (Tafsir Al-Quran, vol 1, hal. 227). Kata "Kitab" dalam bahasa Arab adalah Alkitab, kata yang umum digunakan untuk kitab suci termasuk Al-Quran. Namun karena kata ini terlalu umum, barangkali kita dapat mengatakan Al kitab termasuk tulisan seperti Elia (Hazrat Ilyas), Elisa (Al-Yassa), Yehezkiel (Zulkifli atau Hizkil), Yunus dan sebagainya, Bagaimanapun juga hal ini akan merujuk bahwa pengertian Taurat sebenarnya adalah mengacu pada Kitab Yahudi, termasuk Taurat, Mazmur dan kitab para Nabi.

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Bani Israil Al Kitab, kekuasaan dan kenabian dan Kami berikan kepada mereka rezki-rezki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa. (Surah-Al Jaatsiyah 45:16)

Abdullah Yusuf Ali mengomentari ayat ini sebagai berikut:

Israel mempeoleh pewahyuan dari Musa, dan kekuatan yang adil melalui kerajaan Daud dan Sulaiman, dan beberapa peringatan nabi, seperti Yesaya dan Yeremia (Ali, Ibid, hal. 1358)

Ia melihat bahwa perkataan Nabi Yesaya dan Yeremia merupakan nubuatan dari Tuhan. Hal ini merupakan hal yang luar biasa karena kedua nabi ini tak pernah disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis.

Hadis menunjukkan bahwa Hazrat Muhammad merupakan pewahyuan dari Tuhan, yang mirip seperti yang dapat dipetik dari penulisan Rasul Paulus:

Abu Huraira mengatakan bahwa setelah Rasulullah menyatakan bahwa Ia mendapat wahyu dari Allah Yang Maha Tinggi " Aku telah mempersiapkan pelayanku, yang belum pernah dilihat, belum pernah didengar, dan yang belum pernah dipikirkan oleh manusia," Ia menambahkan '" Tak ada yang mengetahui bahwa sang Penghibur telah datang kepada mereka." (Bukhari dan Muslim)

Kutipan diatas mendekati apa yang telah ditulis oleh Paulus dalam 1 Korintus 2:9:

Tetapi seperti ada tertulis : "Apa yang tak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Kor. 2:9)

Kutipan dari Hadis tadi mendekati pada perkataan Paulus. Ada perkataan bahwa Allah yang Maha Tinggi lah yang mengatakannya! Maka tentulah Nabi Muhammad mempunyai pemikiran bahwa surat Korintus merupakan bagian dari firman Tuhan dan merupakan bagian dari Injil. Sekalipun banyak bagian dari Hadis Nabi tidak dipercaya, tapi bagian ini sangatlah dipercaya. Ayat ini mendapat perhatian besar dan dapat ditemukan juga di Sahih Al-Bukhari dan Sahih Muslim. [ Jadi masihkah Muslim dapat berkata sesuatu yang tidak dikatakan oleh Al-Quran, bahwa Paulus adalah Penginjil sesat?]

 

Kesimpulan

Dalam Al-Qur'an, kitab Taurat dapat mengacu kepada Hukum Musa, namun bisa pula dimaksudkan seluruh Kitab dari Perjanjian Lama. Zabur merupakan Mazmur Daud, tapi kemungkinan sama dengan Kethubim, bagian ketiga dari kitab Ibrani. Al-Quran tidak menentang sama sekali interpretasi ini. Injil merupakan pewahyuan yang diberikan lepada umat Kristen. Al-Qur'an memberikan kesaksian tentang ketiga kitab terdahulu, dan juga dari para nabi yang memperoleh pewahyuan dari Allah. Hadis menolong untuk mendefinisikan kitab terdahulu hanya ada tiga kitab spesifik dan juga menunjukkan, adanya para nabi yang tak dikenal yang telah berperan dalam kitab tersebut (seperti Paulus).

 

Diterjemahkan oleh RT. Di edit oleh Darwin M. Copyright © 2001 Al-Kitab Scripture Research Institute.

FAKTA & CARA MENGUJI FAKTA KITAB-KITAB TUHAN

Al-Quran mengklaim bahwa dirinya adalah wahyu dari Allah yang sama dan merupakan keterusan dari pewahyuan kepada segala nabi-nabi terdahulu sejak Adam, Nuh, dan Ibrahim. NAH, Pemberitaan tertulis dari pelbagai nabi-nabi Tuhan disepanjang zaman memungkinkan kita men-diteksi apakah Alkitab dan Al-Quran termasuk kitab yang dikorup atau tidak.

Karena datangnya dari satu Tuhan yang sama, maka kitab-kitab tsb haruslah memperlihatkan satu kesinambungan konsepsi dalam satuan kebenaran Tuhan, khususnya tentang sosok ilahi dan utusanNya. Adakah itu? Mari kita perlihatkan dalam dua table dibawah ini.